Malam ke empat
kunikmati udara malam di sekitar pantai camplong madura, menikmati sensasi
angin yang bertiup halus menyentuh kulit serta kesunyian malam yang membawa
kedamaian dan ketenangan bagi jiwa, ditemani segelas kopi susu panas yang ku
pesan dari dapur hotel, hmmm selama beberapa hari ini didalam training
kewirausahaan yang ku berikan bersama tim trainer yang lain, aku pun banyak
berbagi tentang terapi syukur yang menjadi salah satu menu utama quantum life
dengan para trainer satu tim, para panitia penyelenggara serta beberapa orang
tuan rumah. berbicara syukur saya teringat sebuah cerita yang dikirim oleh
seorang sahabat, cerita yang sungguh menampar dimensi kesadaran jiwaku dan
membuatku malu merasa diri sebagai hamba yang mampu bersyukur.
Ini adalah
tentang kisah seorang mahasiswa yang berusaha untuk tetap Istiqomah menjadi
seseorang yang taat pada aturan. Untuk istiqamah itu perlu keyakinan kuat,
sebab, istiqamah itu berat. Akan banyak cobaan yang menghampiri, tapi Allah Swt
Mahaadil. Dia sudah menyediakan ganjaran surga bagi orang-orang yang mampu
istiqamah dalam kebaikan, walaupun kebaikan itu kerap disepelekan. Semakin
berat sebuah amal, semakin besar pula ganjarannya. Ada kisah tentang
seorang mahasiswa yang berusaha istiqamah menjalankan nasihat dosennya. Tidak
muluk-muluk, pak dosen meminta dia agar "taat berlalu lintas", tidak
sembarangan memberhentikan angkot, tidak menyebrang kecuali di zebra cross atau
di jembatan penyebrangan, membawa SIM dan STNK kalau membawa kendaraan sendiri,
pakai helm kalau naik motor, memasang safety belt kalau naik mobil pribadi,
tidak merokok di dalam angkot, plus tidak membuang sampah di jalan. Agak aneh
memang, terlebih untuk zaman sekarang. Ada dosen yang "iseng"
menyuruh taat berlalu lintas, dan ada mahasiswa yang menurut seratus persen.
Padahal, di kampusnya pak dosen ini mengajar mata kuliah psikologi dan
kedokteran yang selintas tidak ada hubungannya dengan lalu lintas. Namun,
itulah kenyataannya. Hingga kenyataan pun membuktikan, mahasiswa ini berusaha
istiqamah dalam taat berlalu lintas. Walaupun terlihat ringan, praktiknya
tidak seringan yang dikatakan. Ada saja ujiannya. Bagaimana tidak, dia dituntut
untuk melawan arus serta kebiasaan masyarakat yang tingkat kesadaran serta kepedulian
belalu-lintasnya belum begitu bagus. Benar saja, saat hendak menyebrang di
salah satu zebra cross, mahasiswa ini mengalami kecelakaan, dia tertabrak
mobil. Badannya penuh luka, darah mengucur dari sana sini, dia pun langsung
pingsan ditempat kejadian. Dan rumah sakit pun menjadi tempat tinggalnya untuk
sementara. Selesaikah urusan ? Tentu tidak, pihak rumah sakit mendiagnosis
bahwa mahasiswa teladan ini mengalami kerusakan ginjal, akibat benturan yang
keras, sehingga salah satu ginjalnya harus diangkat. Semua tertegun. Orang
tuanya hanya bisa menangis, tapi begitulah Allah Swt. telah menggariskan takdir
yang lain. Proses pengangkatan ginjal pun berjalan lancar. Mahasiswa ini
selamat hingga diperbolehkan untuk pulang. Bagaimana dengan biaya rumah sakit?
Sungguh mahal. Orangtuanya yang berpenghasilan pas-pasan tidak sanggup untuk
membayarnya. Namun entah apa yang terjadi, pihak rumah sakit membebaskan semua
biaya perawatan sang mahasiswa. Allah Swt. telah membayarkannya. Dia pun bisa
pulang dengan satu ginjal. Apa yang dikatakan anak mahasiswa ini saat pak
dosen menjenguknya ? tanpa mengeluh dan dengan wajah cerah dia berkata,
"Andai kedua ginjal saya diangkat, tentu sekarang saya sudah berada di
surga ya pak ?" Pak dosen tak kuat menahan tetesan bulir-bulir air mata
karena terharu dan takjub akan kebesaran jiwa mahasiswanya tadi. Dia hanya bisa
menjawab "iya!" Semua yang hadir tampak tertegun. Dia pun berkata
lagi, " Pak, saya tidak menyesali apa yang telah saya lakukan. Boleh jadi,
inilah kasih sayang Allah kepada saya karena berusaha istiqamah menjalankan
kebaikan, walaupun kecil. Saya bersyukur, satu ginjal saya sudah berada di
surga. Tinggal satu ginjal lagi yang masih ada. Saya harus berusaha
mengantarkan ginjal yang tinggal satu ini ke tempat pasangannya
berada"
Bersyukurlah! Bagi
orang-orang yang bersyukur baginya setiap tempat adalah syurga, setiap waktu
adalah hari raya dan setiap kejadian serta fase kehidupan adalah anugerah
terindah, dia akan selalu merasa bahagia bahkan musibah pun akan dirasakannya
sebagai sesuatu yang sangat membahagiakan...
Bersyukurlah
apabila kamu tidak tahu sesuatu, Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar
…
Bersyukurlah
untuk masa-masa sulit, Di masa itulah kamu tumbuh …
Bersyukurlah
untuk keterbatasanmu, Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang …
Bersyukurlah
untuk setiap tantangan baru, Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu
…
Bersyukurlah
untuk kesalahan yang kamu buat, Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga …
Bersyukurlah
bila kamu lelah dan letih, Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan …
Mungkin mudah
untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik, Namun sungguh indah bila kitapun
mampu tetap bersyukur diwaktu surut, Hidup yang berkelimpahan datang pada
mereka yang juga bersyukur akan masa surut.
Rasa syukur
dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif, Temukan cara bersyukur akan
masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagim, karena syukur akan
mengubahmu secara ajaib menjadi pribadi terbaik, membuatmu mampu memiliki
potensi terbaik dan mendapatkan kehidupan terbaik, saat kau mampu untuk
senantiasa bersyukur bersyukur maka niscaya bagimu setiap tempat adalah syurga,
setiap waktu adalah hari raya dan setiap fase kehidupan adalah anugerah
terindah yang senantiasa membuatmu bahagia …
Salam,
Pesisir
Pantai Camplong
Madura 7 Juni
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar