Rabu, 21 November 2012

JADILAH PECUNDANG




Ditemani secangkir cokelat panas, kunikmati sore hari yang indah dengan langit yang begitu cerah, semilir angin sore membuat suasana semakin menambah pekat dan lengkap kenikmatan hidup yang tak mungkin kusia-siakan ini, saat yang  teringat kejadian kamarin siang dalam perjalanan pulang menuju rumah sehabis mengisi sebuah seminar pembekalan kewirausahaan bagi para calon wisudawan dan para mahasiswa yang ingin berwirausaha, persis di depan mataku sebuah sepeda motor tiba-tiba terjungkal entah apa penyebabnya,nampaknya dia mengerem secara mendadak.

Teringat kejadian beberapa bulan sebelumnya di lokasi yang sama sebuah mobil yg terlihat ugal-ugalan tiba-tiba kehilangan kendali dan menyebabkan terjadinya tabrakan beruntun, yah memang kecelakaan adalah sebuah hal yang biasa kita temukan dijalanan, namun ada sebuah pelajaran penting tentang kesombongan dan kehati-hati an.

 Dulu saat kita belajar melakukan sesuatu, karena merasa diri kita belum bisa dan belum mampu maka kita pun cenderung melakukan hal itu dengan sangat hati-hati, kadangkala begitu besar ketakutan kita untuk berbuat salah, tapi setelah kita bisa melakukannya dan semakin merasa mahir kita melakukannya, tanpa kita sadari karena merasa diri sudah mampu kita seringkali menjadi lebih sembrono dan ceroboh, kecerobohan karena merasa sudah mampu dan mahir itulah yang membuat celaka.
Perasaan tau, mampu dan ahli adalah hal yang membuat seseorang berhenti berkembang karena kesombongannya,cenderung berhenti belajar,berhenti mencari tahu dan mengasah keahlian,tak jarang membuat kita cenderung lebih baik dan lebih hebat dari orang lain,malah mungkin menyepelekan dan mengejek orang yang belum tahu dan belum mampu.

Seringkali kita malu saat kita merasa bodoh, tak mampu dan pandai dalam suatu hal,membuat kita menjadi penakut, minder dan rendah diri, tapi justru rasa bodoh dan penakut itu justeru seringkali menyelamatkan kita dan membuat kita selalu berhati-hati, bukankah iblis di usir Tuhan dari surga dan menjadi ahli neraka karena dirinya merasa lebih baik dari adam? Bukankah Iblis kehilangan kemuliaannya sebagai komando para malaikat dan dihinakan menjadi pemilik kedudukan terendah karena dirinya kesombongannya?

Jangan pernah berkecil hati karena kita bodoh dan kurang mampu, jangan takut bila kita dihina dan dijelek-jelekan, malah bersyukurlah, bukankah dengan di jelek-jelekan dan dihina kita menjadi tau apa kekurangan dan keburukan kita? bukan kah dengan mengetahui kebodohan dan kekurang mampuan kita membuat kta jadi tau apa yang harus kita latih dan kita pelajari, serta kita menjadi tau apa yang harus kita perbaiki? Sehingga kita bisa menyibukkan diri kita untuk terus memperbaiki diri dan memperbesar kualitas dan kapasitas diri kita? Jangan juga gundah dicap sebagai pecundang karena rasa takut yang kita miliki, bukankah rasa takutlah yang membuat kita justru menjadi pribadi yang taat pada hukum dan aturan? Bukankah rasa takutlah yang justru membuat kita terhindar dari kesombongan, hingga kita mau berhati-hati dan bukankah rasa takut itu yang justru membuat kita tetap berTuhan.

Bersyukurlah bila ternyata kita adalah seorang pecundang, Jadilah pecundang yang selalu merasa bodoh, yang selalu merasa lemah,  orang yang tetap memiliki rasa takut, dan jadilah pecundang yang mampu mengelola semua perasaan itu hingga menjadi kendaraan yang mengantarkan kita menjadi pribadi yang terus memperbaiki diri dan semakin dekat pada Tuhan.

Penghujung senja hari jum’at
9 November 2012
Pertapaan Aster 81

Tidak ada komentar:

Posting Komentar