Ramadhan artinya adalah pembakaran, bulan saat dimana Allah dengan kasih sayang-Nya selama sebulan penuh membakar dosa-dosa dan segala sifat tercela yang ada dalam diri hamba-Nya melalui momentum ibadah puasa yang diwajibkan kepada seluruh hamba-Nya yang yakin kepada-Nya selama sebulan penuh, sehingga diharapkan setelah sebulan penuh kita menjalani ibadah puasa kita bisa 'Iedul Fithri (Kembali Suci) seperti bayi yang baru saja dilahirkan ke dunia dalam keadaan telanjang, polos tanpa dosa, tanpa pakaian kesombongan, kedengkian, ketamakan, dan kemunafikan serta sifat-sifat tercela lainnya dalam diri. maka jelaslah puasa yang sesungguhnya tidaklah hanya berpuasa menahan diri dari rasa lapar, dahaga dan hasrat seksual saja, tetapi juga berpuasa seluruh indra, akal dan hati kita dari melenakan hawa nafsu.
Puasa Ramadhan adalah ajang setiap hamba untuk meng upgrade kualitas diri, kehidupan dan keimanan melalui proses penyucian diri agar kita hidup lebih bahagia dan selalu berada dalam keberuntungan serta terhindar dari perbuatan-perbuatan yang akan merugikan diri sendiri, sebagaimana firman-Nya "Sungguh (telah dan akan selalu) beruntung orang yang menyucikan (jiwa) nya. Dan sungguh merugi orang yang mengotorinya." (91:9-10). Bukankah emas tidak mungkin menjadi perhiasan yang indah dan mahal harganya bila tanpa melalui proses pembakaran dan pembentukan terlebih dahulu? Begitu pula jiwa dan keimanan kita tak akan mungkin kita bisa memiliki jiwa yang mulia dan sempurna tanpa proses penyucian diri melalui pembakaran sifat-sifat tercela dalam diri (Takholli) dan menggantinya dengan sifat-sifat terpuji (tahalli).
Syawal itu artinya peningkatan, tidak semata-mat Allah menamai bulan setelah ramadhan dengan nama syawal kecuali ada maknanya. Seseorang yang telah melalui masa pelatihan Allah selama bulan Ramadhan akan mengalami peningkatan kualitas diri baik dalam sisi keimanan, akhlak, etos kerja dan kemanfaatan. Hingga mabrur (diterima/lulus) tidaknya ibadah puasa kita di bulan ramadhan akan tampak setelah Ramadhan usai dan memasuki bulan syawal.
Diantara tanda-tanda ibadah puasa yang mabrur adalah pola hidup yang semakin sederhana karena kemampuannya dalam mengendalikan hawa nafsunya telah terasah, kejujurannya pun meningkat karena selama puasa kita telah melatih rasa diri selalu diawasi oleh Allah (muroqobah) hal ini terbukti setiap hamba yang berpuasa tetap menjaga puasanya walaupun tak ada seorangpun yang mengawasinya, lebih banyak memberi manfaat karena rasa lapar dan keterbatasan gerak selama puasa telah mengasah kepekaan sosialnya, hidupnya menjadi semakin terarah dan bahagia karena dia semakin pandai bersyukur dan merasa tak memiliki alasan untuk mengeluh, kualitas dan kuantitas ibadahnya pun meningkat, hatinya semakin ikhlash, lembut dan pemaaf, tiada iri, dendam, dengki, marah, emosi, dan kesombongan, tutur katanya lebih terjaga dan terjauh dari pekerjaan yang sia-sia, jadilah dia manusia yang sempurna kebaikannya (insan kamil), makhluk yang paling mulia karena ketinggian akhlaknya, dan berhak meraih gelar muttaqin sebagaimana tujuan dari puasa yaitu membentuk pribadi yang bertakwa (muttaqin).
"Wahai orang-orang yang beriman! telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (2:183)
Itulah mengapa hari raya 'Iedul fithri disebut sebagai hari raya kemenangan, karena 'Iedul fithri merupakan hari dimana hamba-hamba yang telah sukses berpuasa sama artinya dia telah memenangkan peperangan yang Sang Nabi sebut sebagai peperangan terbesar umat manusia yaitu perang menaklukkan musuh dalam dirinya sendiri yaitu hawa nafsunya, sehingga untuk menjadi pemenang Nabi mengajarkan sebuah do'a di hari raya 'Iedul Fithri :
"Taqobbalallaahu minnii waminkum waja'alana minal 'aidin wal faizin (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian, dan semoga Allah menjadikan kita hamba yang kembali fithri dan meraih kemenangan)."
Wallaahu a'alam... Semoga kita termasuk ke dalam golongan Para Pemenang, yaitu golongan orang-orang yang ibadah puasanya mabrur dan berhak menyandang gelar muttaqin.
Salam
Pertapaan Aster 81
Hari Raya Kemenangan 1434 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar